Diduga Lakukan Pendangkalan Aqidah, Ormas Kota Palu Tolak Kehadiran Peter Youngren

Aksi damai Aliansi Jaga Aqidah di halaman Kantor DPRD Kota Palu/foto: Firmansyah

KAREBA SULTENG, PALU- Rencana penyelenggaraan festival persahabatan yang akan digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Vatulemo Kota Palu tanggal 30 Januari hingga 2 Februari 2025, menuai kontroversi.

Pasalnya, kegiatan yang menghadirkan pembicara utama, Peter Youngren dari Kanada, mendapat penolakan dari sejumlah organisasi massa Kota Palu yang tergabung dalam Aliansi Jaga Aqidah.

Dimana Aliansi Jaga Aqidah menggelar aksi damai menolak kegiatan festival persahabatan di halaman kantor DPRD Kota Palu, Jum’at (17/1/2024)., pukul 16.00 WITA.

Korlap aksi massa menyebut kegiatan festival persahabatan yang menghadirkan Peter Youngren, dinilai sebagai pendangkalan aqidah bagi umat Islam.

Sebab beberpa baliho yang terpampang memperlihatkan aktivitas yang menampilkan gambar wanita berjilbab.

“Baliho menyebutkan kegiatan tersebut untuk umum. Namun setelah ditelusuri, kegiatan tersebut ternyata untuk agama tertentu. Dimana kegiatan festival persahabatan yang menghadirkan Peter Youngren di banyak tempat, memperlihatkan wanita berjilbab dan diikuti muslimah-muslimah dan meyakinkan bahwa yang menyembuhkan adalah Tuhannya Peter Youngren. Namun kita sebagai umat islam meyakini bahwa yang menyembihkan dan mematikan adalah Allah SWT. Maka aktivitas Peter Youngren intoleran. Kami menolak Peter Youngren di Kota Palu,” tegasnya.

Jika kegiatan festival persahabatan akan tetap dilaksanakan, Korlap menyebut akan kembali melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak lagi.

Sementara orator lainnya, Hartono menyatakan bahwa kegiatan aksi damai ini telah mendapatkan dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan tanda tangan ketua dan cap. Dimana menolak kehadiran Peter Youngren di Kota Palu.

Menurutnya, dalam channel YouTube Peter Youngren, sesungguhnya melakukan kegiatan yang mencederai toleransi antar umat beragama. Hal itu terlihat diawal pemasangan baliho. Menyatakan bahwa kegiatan tersebut terbuka untuk umum. Kemudian terpampang wanita berhijab.

Disebutkannya, Sulawesi Tengah memiliki sejarah yang panjang. Tuanya terkait konflik antara umat beragama. Namun atas upaya berbagai pihak, toleransi dan kedamaian di Bumi Tadulako bisa terjaga dengan baik.

Olehnya, dengan kehadiran Peter Youngren akan merusak toleransi antar umat beragama yang telah dijaga bersama.

“Jika dilihat secara jernih dan menurut hemat kami, kegiatan Peter Youngren ini adalah pemurtadan atau minimal pendangkalan aqidah yang berkedok pengobatan. Silahkan pasang baliho besar dan gelar kegiatan besar-besaran di tempat lain. Karena Kota Palu adalah tanah religius. Tanah Guru Tua, Dato Karama dan para pejuang dakwah. Kita tidak ingin kemesraan, harmoni yang sudah terbangun di kota ini akan tercabik. Maka didukung oleh ormas-ormas dan elemen umat, menolak kehadiran Peter Youngren di Kota Palu,” tandasnya.

Jika permintaan tersebut tidak terakomodir oleh pemerintah daerah, Aliansi Jaga Aqidah akan kembali melakukan aksi damai.

Kegiatan aksi damai, diterima langsung oleh anggota DPRD Kota Palu, Nurcholish Nur.

Sebelumnya, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah dan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palu meminta pelaksanaan kegiatan festival persahabatan digelar di ruang tertutup. (FN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *