DONGGALA- Hiiaaatt ! pekikan bernada geram, bersama tabuhan rebana membahana di angkasa.
Dua lelaki berwajah sangar, dengan seragam berwarna hitam, dibalut rompi hijau ala prajurit kerajaan zaman dahulu, mulai membuka bunga atau jurus silatnya.
Salah seorang prajurit kerajaan tersebut, berjalan mundur sambil mengayunkan tombak dan perisainya.
Hal yang sama juga dilakukan prajurit satunya. Bak Pendekar Kapak Maut Naga Geni, 212 Wiro Sableng, ia berliuk-liuk melancarkan jurus-jurus pamungkasnya.
Aksi teatrikal mereka pertontonkan, merupakan sebuah tarian khas Kaili dalam menyambut petinggi daerah.
Dari arah depan, nampak rombongan merengsek maju. Berjalan paling depan terlihat Penjabat Bupati Donggala, Mohamad Rifani Pakamundi. S. Sos. M. Si bersama istri tercinta. Sementara di belakang terlihat beberapa pejabat. Diantaranya Asisten II Pemkab Donggala, Ir. Sofyan Dg. Malaba. M. Si.
Sebelum memasuki kantor Bupati Donggala, Mohamad Rifani dicegat untuk pemasangan Siga kuning atau penutup kepala khas Tanah Kaili.
Kemudian tiga dara cantik dengan busana berwarna hijau dan hijab merah, menyambut PJ Bupati Donggala dengan tarian penyambutan tamu sambil menebarkan beras kuning ke atas.
Setelah itu, rombongan bergegas meniti tangga menuju ruangan Bupati Donggala. Meminjam istilah di dunia persilatan, sepeminuman teh kemudian, para petinggi Pemkab Donggala sambil duduk melantai di atas permadani nan indah, mulai menyantap hidangan.
Berbagai menu hidangan sederhana namun bercita rasa tinggi disuguhkan dalam hajatan pada hari itu. Mulai dari Kaledo, Duo sole, Palumara hingga Bau Bara bakar.
Tiba saatnya waktu yang sangat ditunggu-tunggu. Bagi para pecinta swa foto (foto selfie) tidak menyia-nyiakan kesempatannya untuk melakukan foto bersama PJ Bupati Donggala.
Singkat cerita ! Usai melaksanakan sholat Jumat bersama masyarakat di Masjid Raya Kota Donggala, Jumat (19/1/2023). Mohamad Rifani diberikan kesempatan untuk melantunkan sepatah dua patah kata kepada jamaah yang hadir di tempat tersebut.
Dalam kesempatannya, Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tengah membeberkan bahwa Pemkab Donggala diberikan alokasi dana pada tahun 2024, sebesar Rp. 6 miliar. Namun anggaran tersebut kedepannya akan bertambah.
Alokasi anggaran tahun 2024, untuk pengembangan jalan di kawasan pesisir. Karena rencananya Gubernur Sulawesi Tengah mencanangkan Kota Sunset di seputaran Tanjung Karang hingga Bone Oge.
Olehnya, ia berharap agar segenap stakeholder Pemerintah Kabupaten Donggala dan masyarakat, bergandeng tangan bersama untuk memajukan daerah.
Lebih jauh, ia membeberkan bahwa terdapat pengusaha yang akan mendirikan industri perikanan (Udang) di wilayah Pantai Barat.
“Kemarin sebelum saya dilantik, ada pengusaha yang akan membangun industri hilirisasi perikanan (Udang) di wilayah Pantai Barat. Kalau tidak salah di Desa Labuan. Industri itu mampir memproduksi Udang sebanyak 2500 ton perbulan,” sebut Rifani.
Pihak perusahaan telah membebaskan tanah seluas 15 hektar untuk pembangunan industri tersebut.
Tentu saja hal itu sebut Rifani, menjadi peluang bagi para petani tambak yang berada di pesisir wilayah Kabupaten Donggala.
Sementara, industri tersebut akan menyerap tenaga kerja sebanyak 6000 orang. Hal itu juga membuka lapangan kerja kepada masyarakat Kabupaten Donggala.
Menurut pengakuannya, Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura memberi pesan kepada dirinya untuk berbuat yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Donggala. Meskipun masa jabatannya sangat singkat.
“Kapan saja mau hubungi saya, silahkan. Mau kerumah saya atau melalui telepon seluler silahkan. Saya tidak memberikan batasan apapun. Hp saya tetap aktif. Kalau tidak aktif, berarti batere saya habis,” ungkap Rifani sambil tersenyum kepada jamaah Masjid Raya Donggala.
Dengan dilantiknya Penjabat Bupati Donggala yang masa jabatannya kurang lebih setahun, bisa memberikan angin segar bagi perkembangan daerah.
Terlepas dari kerikil-kerikil tajam yang datang menghadang, Pj Bupati Donggala dituntut bisa konsen dan fokus untuk menjalankan amanah yang ada di pundaknya. Mengabdi untuk daerah dan masyarakat.**(FN)