aa848085c1ac462aa0d7cf377779be7a

Penutup Drainase Jalan Tombolotutu Palu Raib Digondol Maling

PALU- Beredar vidio siaran langsung di sosmed (Facebook) Info Kota Palu, Senin, (6/5/2024). Dalam tayangan tersebut, salah seorang warga melaporkan beberapa Manhole, atau penutup drainase yang terletak di Jalan Tombolotutu Kota Palu, raib digondol orang yang tak bertanggung jawab.

Olehnya, media Kareba Sulteng.com melakukan cross check untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Dengan mengendarai roda dua, media ini menuju ke Jalan Tombolotutu. Langit di Kota Palu diselimuti mendung. Maklum akhir-akhir ini, telah memasuki musim penghujan.

Tiba di tujuan, tepatnya dekat traffic light persimpangan Jalan Tombolotutu atas dan Jalan Sisingamangaraja, terlihat lubang yang cukup besar menganga di tengah trotoar jalan tersebut. Setelah melakukan investigasi, ternyata terdapat 4 buah Manhole yang hilang.

Saat melakukan sesi foto di TKP, tiba-tiba seorang wanita paruh baya muncul dari dalam sebuah tempat usaha. Wanita yang menggunakan hijab berwarna biru tersebut bergumam sambil menunjuk ke arah lubang yang menganga di tengah trotoar jalan.

Olehnya, media ini mencoba mengorek keterangan terkait polemik yang terjadi. Dengan wajah sangar dan intonasi suara tinggi, wanita pemilik usaha tersebut mengungkapkan penutup drainase, diperkirakan hilang saat suasana lengang.

“Besi penutup itu hilang kalau bukan tengah malam atau subuh. Ada empat memang yang hilang,” tandasnya dengan sorot mata berapi-api.

Sambil bersandar di daun pintu, ia menyayangkan aksi pencurian penutup darainase tersebut. Selain merusak fasilitas umum, hal itu juga bisa membahayakan warga yang melintas di trotoar jalan Tombolotutu atas.

Olehnya, beberapa lubang yang menganga di trotoar jalan, diberi tanda dengan memasang tas plastik sekali pakai berwarna merah. Sehingga warga yang melintas bisa melihat lubang tersebut.

Selain itu, juga dipasangi balok penyangga untuk sementara. Mengantisipasi terjadinya insiden bagi warga yang melintas.

Usai melakukan wawancara singkat dan mengucapkan terimakasih kepada narasumber, media ini beranjak menuju Kantor Satuan Polisi Pamong Parah (Pol-PP) Kota Palu.

Hanya memakan waktu sekurangnya 5 menit waktu tempuh dari Jalan Tombolotutu atas menuju tujuan, tibalah di instansi para penegak perda Pemkot Palu.

Di pelataran Kantor Satpol-PP Kota Palu, nampak 2 orang personil wanita lagi asyik bercengkerama. Maklum karena waktu sudah memasuki jam istirahat (isoma) bagi para pegawai.

Dengan tersenyum manis dan wajah yang ramah, dua personil wanita Satpol-PP tersebut, mempersilahkan media ini untuk melakukan registrasi kepada petugas jaga.

Aah ! rupanya Kepala Satuan Pamong Praja Kota Palu, sedang melangsungkan rapat internal bersama jajarannya. Demi memenuhi cover both side pemberitaan, media ini wajib untuk menunggu narasumber lainnya untuk melakukan sesi wawancara.

Sepeminum teh kemudian (mengambil istilah cerita dari dunia persilatan), tiba-tiba dari arah dalam ruangan, muncul sesosok pria bertubuh gempal sambil berseru “apa kabar om Firman. Lama baru datang lagi”

Sambil tersenyum lepas, Kepala Satpol PP-Palu, Nathan Pagasongan mampir dan duduk bersama di kursi tunggu yang berada di ruang jaga.

Tanpa tedeng aling-aling, media ini lansung ke pokok permasalahan. Sekaitan dengan polemik terjadinya kembali pencurian Mainhole di Kota Palu. Khusunya di Jalan Tombolotutu.

Dengan wajah membesi dan suara yang tegas, Nathan berujar bahwa jauh sebelumnya, pihaknya telah giat melaksanakan patroli di Kota Palu. Untuk memantau dan mengantisipasi aksi negatif yang terjadi di wilayah kerjanya.

“Kami senantiasa melakukan patroli sepanjang waktu hingga tengah malam di Kota Palu. Kami punya tim reaksi cepat. Namun, tentunya para pelaku bila melihat tim kami, pasti sembunyi dulu. Setelah dirasa aman, baru mereka melancarkan aksinya. Dalam hal ini, kami sudah sudah maksimal untuk melakukan penertiban dan patroli,” tegasnya.

Menurut asumsinya, para pelaku melakukan aksinya saat hujan mengguyur Kota Palu dan suasana sudah terlihat lengang.

Sebelumnya, aksi serupa beberapa kali terjadi di Kota Palu. Diantaranya di Jalan Suprapto, Jalan Ponegoro, dan Jalan Kartini.

Namun para pelaku pencurian Manhole di beberapa lokasi tersebut, telah diringkus aparat kepolisian.

Untuk mengantisipasi kembali terjadinya aksi pencurian, kontruksi penutup drainase yang ada di Jalan Ponegoro, tidak lagi menggunakan besi, namun diganti dengan bahan cor lainnya.

Diakhir wawancara, Kepala Satpol PP mengimbau kepada segenap masyarakat Kota Palu, untuk tidak sungkan melaporkan kepada pihaknya maupun aparat keamanan bila terjadi pencurian Manhole maupun aksi kriminalitas lainnya.

“Kami berharap kepada masyarakat untuk segera melaporkan bila terjadi aksi pencurian Manhole. Boleh lapor ke Satpol PP, aparat kepolisian, Satgas Pancasila maupun pihak kelurahan. Contohnya waktu kejadian pencurian penutup darainase di jalan Suparpto. Ada warga yang melapor. Kami lansung turun ke lapangan,” ucapnya.

Aksi pencurian Manhole tentunya bisa berakibat buruk pada sanitasi di suatu wilayah. Sebab fungsi dari penutup drainase untuk meminimalisir banjir memenuhi badan jalan.

Selain itu, dengan hilangnya penutup drainase, otomatis akan membahayakan para pengguna trotoar. Karena masyarakat tentunya akan terperosok jatuh ke dalam got pembuangan.

Kasus pencurian Manhole kerap terjadi di Kota Palu. Hal tersebut perlu perhatian dari segenap masyarakat, terutama instansi terkait. Sehingga kejadian itu tidak terjadi lagi.

Semoga kedepannya, aksi pencurian Manhole di wilayah Kota Palu bisa diredam. Sehingga wajah ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah akan semakin cantik mempesona.**(FN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *