PALU- Kupacu sepeda motorku menyusuri padatnya lalu-lintas Kota Palu. Ramainya kendaraan menambah ceria suasana pada pagi hari, Senin (4/3/2024).
Bak Valentino Rossi, kuda besi yang kutunggangi meliuk-liuk manis melewati kendaraan yang ada di depan.
Tak terasa, 10 menit berlalu duduk di atas roda dua. Jarak tempuh menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Povinsi Sulawesi Tengah, Jalan S Parman Kota Palu, hanya berkisar beberapa tombak lagi (mengambil istilah dalam dunia persilatan).
Di persimpangan jalan S. Parman dan Setiabudi Kota Palu, laju roda dua dihentikan beberapa aparat kepolisian. Setelah memperkenalkan diri, akhirnya diizinkan untuk menuju lokasi.
Tiba ditujuan, tepat pukul 08.45 WITA. Di depan gerbang kantor KPU Sulteng kembali dihentikan bersama dua rekan jurnalis Kota Palu. Beberapa Polisi berseragam lengkap dengan senyum ramah menanyakan maksud dan tujuan.
Aparat kemudian menanyakan nama media dan nama pewarta sesuai list yang sebelumnya telah disediakan oleh pihak KPU dalam melakukan peliputan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat provinsi, serta penetapan hasil pemilu tahun 2024.
Setelah “lolos” dari pemeriksaan, para jurnalis dipersilahkan untuk melakukan registrasi dan menyerahkan bukti fisik surat penugasan redaksi. Usai melakukan registrasi, pihak KPU Sulteng memberikan id card untuk masuk ke ruangan.
“Maaf pak ! Dari media apa dan siapa namanya. Ada bawa bukti fisik surat tugas dari redaksi kan?,” ucap salah seorang petugas KPU Sulteng dengan ramah.
Namun, sebelum memasuki ruangan kantor KPU Sulteng, semua “bawaan” tamu undangan kembali diperiksa oleh pihak aparat keamanan. Bahkan juga diterapkan pemeriksaan secara menyeluruh menggunakan metal detector.
Meskipun harus melewati berlapis protokal ketat, namun suasana pagi hari itu terlihat sangat kondusif. Tak terlihat rona gundah-gulana. Semua tersenyum ceria. Seceria mentari menyinari bumi.
Suasana di ruangan rapat pleno rekapitulasi suara terlihat sangat bersahaja. Para petinggi KPU Sulteng menggunakan pakaian seragam. Dengan kemeja semi batik berwarna biru cerah.
Sebelum beranjak ke acara selanjutnya, para peserta rapat pleno rekapitulasi, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan jingel pemilu.
Suasana di ruangan tersebut, semakin semarak. Segenap peserta rapat sangat antusias berdendang mengikuti irama lagu yang diputar melalui pengeras suara.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Sulteng, Risvirenol mengungkapkan bahwa pemilihan umum merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anleg, presiden maupun pimpinan daerah. Dilaksanakan secara lansung, umum, bebas dan rahasia. Sesuai ketentuan yang berlaku. Hal itu merupakan sarana integrasi bangsa. Sesuai harapan dan cita-cita KPU
Ia menyebut bahwa Komisi Pemilihan Umum berkomitmen bekerja sesuai norma yang berlaku. “Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilu, berkomitmen bekerja sesuai norma yang berlaku,” ungkapnya.
Tahapan rekapitulasi merupakan rangkaian terhadap pemilu serentak 2024.
Lebih jauh, Ketua KPU Sulteng menyebut bahwa selama tahapan Pemilu tahun 2024, sebanyak 22 orang petugas Adhoc meninggal dunia.
Pihaknya juga telah memberikan santunan duka kepada para penyelenggara sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebelum menutup sambutannya, Ketua KPU Sulteng mengajak seluruh hadirin untuk memenjatian doa kepada para penyelenggara Pemilu yang telah kembali keharibaan sang pencipta.
Kegiatan rapat pleno pada hari itu, dihadiri pihak Bawaslu Sulteng, saksi partai maupun caleg, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Hj. Nilam Sari Lawira, aparat keamanan, undur forkopimpda, para pewarta dan tamu undangan lainnya.**(FN)