Menyingkap Fenomena Kebakaran di Lembah Palu

PALU- Wiuu, wiuuu, sirene mobil pemadam kebakaran nyaring terdengar. Akhir-akhir ini, suara tersebut saban hari terdengar melintas di jalanan Kota Palu.

Apakah ada benang merah antara pekik sirene dengan fenomena cuaca extrim yang melanda saat ini? Olehnya, Redaksi Karena Sulteng.com bersama rekan sejawat, berinisiatif menelisik hal tersebut.

Assalamualaikum, salam diucapkan saat memasuki kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu.

Terlihat salah seorang pegawai Damkarmat dengan paras menawan tersenyum sambil menjawab salam.

Rizal, owner media online File Sulawesi mengutarakan maksud kedatangan untuk melakukan wawancara bersama Kadis Damkarmat Kota Palu.

“Maaf, bapak masih ada tamu. Silahkan menunggu ya,” ungkap ibu berkulit putih tersebut dengan ramah.

Waktu yang dinanti pun tiba, akhirnya dua insan pers dipersilahkan untuk menemui Kadis Damkarmat.

Di dalam ruangan, nampak dua sosok tinggi besar yang tak asing, asyik berbincang. Melihat kedatangan dua kuli tinta, salah seorang pria berseragam biru, dengan beberapa lambung di atas bahu, menyuruh duduk dan mempersilahkan untuk bertanya.

Dengan intonasi suara yang rendah, Rizal mengawali pertanyaan terkait fenomena kebakaran yang kerap terjadi di Kota Palu.

Kadis Damkarmat Palu, Hasan Lahinding tertegun sejenak. Kemudian mengangkat wajah dan berkata bahwa kasus kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini, akibat ulah warga yang memkabr sampah dan puntung rokok.

Seperti kasus kemarin. Dalam sehari, terjadi dua kali kebakaran di Kecamatan Ulujadi dan Kecamatan Palu Utara.

Dengan cuaca panas dampak dari Elnino, Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok di sembarang tempat.

Untuk itu, dirinya telah menghubungi para lurah Kita Palu untuk mengimbau warganya agar mengindahkan dua hal tersebut.

“Intinya, kita harus banyak berdoa kepada Allah untuk menurunkan hujan. Agar dampak kebakaran tidak meluas,” ungkapnya

Menambahkan keterangan Kadis, Kabid Penanggulangan Damkarmat Kota Palu, Gamal menjelaskan bahwa kasus kebakaran pada tahun 2023, mengalami peningkatan.

Dimana, sejak Bulan Januari hingga November 2023, tercatat terjadi kebakaran sebanyak 263 kasus. Didominasi kebakaran lahan.

Kebakaran mayoritas dipicu pembakaran sisa limbah rumah tangga dan ulah jari nakal warga membuang puntung rokok ke lahan berumput.

“Selain cuaca yang extrim, pemicu kebakaran yang sering terjadi saat ini akibat pembakaran sampah dan puntung rokok,” jelasnya dengan wajah berapi-api.

Usai sesi wawancara, dua pemburu berita kembali ke tempat nongkrong para kuli tinta yang hanya berjarak 20 meter dari Mako Damkarmat Palu.

Sekira dua jam kemudian, terdengar sirene kebakaran. Dari arah Mako Damkarmat Palu, tiga armada pahlawan api berbelok tajam dan bergegas menuju arah lokasi kebakaran.

Hari ini, Selasa (14/11/2023) personil Damkarmat Kota Palu kembali berjibaku menunaikan tugasnya.

Bunyi sirene sang penakluk api akan sirna ditelan jarak. Namun dedikasi dalam menaklukan si Jago Merah tak akan pernah lekang oleh waktu.

Semboyan “Pantang Pulang Sebelum Padam” kan tetap menjadi roh Damkarmat, hingga akhir hayat.**(FN)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *