KAREBA SULTENG, JAKARTA- Setelah melakukan evaluasi kinerja pengurus sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo mengumumkan perombakan struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan No. 3956/SK/DPP-PARTAI PERINDO/IX/2024 yang ditandatangani Ketua Umum Angela Tanoesoedibjo pada 8 September 2024.
Dewan Pimpinan Pusat mencabut pengesahan kepengurusan DPD Palu yang sebelumnya ditetapkan pada tanggal 12 Juli 2023.
Pergantian ini diharapkan dapat memperkuat kinerja Partai Perindo di Palu dan menghadirkan kepemimpinan yang lebih efektif.
Posisi Ketua DPD Perindo Kota Palu saat ini dijabat oleh Marselinus, yang menggantikan kepengurusan lama.
Marselinus akan didukung oleh sejumlah pengurus baru, termasuk Andrew Steve Lelengboto sebagai Sekretaris.
Nama-nama ini dipilih berdasarkan evaluasi mendalam oleh DPP, dengan harapan dapat membawa penyegaran dan efektivitas yang lebih baik dalam menjalankan tugas partai di wilayah Palu.
Reshuffle ini merupakan bagian dari komitmen Partai Perindo untuk memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan kesiapan menghadapi berbagai tantangan politik, khususnya di Sulawesi Tengah, menjelang pemilu mendatang. Keputusan ini diambil untuk mengoptimalkan jalannya organisasi di tingkat daerah.
Dikonfirmasi melalui via WhatsApp, Jumat pagi (13/9/2024), Marselinus mengungkapkan terimakasihnya kepada ketua umum, dan semua struktur DPP Partai Perindo.
Selain itu juga kepada Ketua DPW Partai Perindo Sulteng yang telah memberi amanah kepada dirinya untuk memimpin partai Perindo Kota Palu.
“Saya akan menjalankan tugas yang telah diamanahkan dengan sebaik-baiknya, untuk kemaslahatan partai masyarakat,” akunya.
Sementara itu, dikutip dari media Alkhairat.id, Ketua DPD Kota Palu sebelumnya, Andono Wibisono mengaku belum menerima secara resmi SK DPP tersebut. Namun, tadi siang dirinya masih berada di Jogjakarta urusan keluarga menjelaskan dihubungi seseorang yang mengaku dari DPP Perindo, Kris Djajusman. Intinya mempertanyakan dukungannya tidak searah DPP.
‘’Pak Kris mengaku dalam WA sebagai DPP. Tapi saat ngobrol di telpon mengakui belum mendapat SK DPP. Sebenarnya nga etis aja seseorang bukan pengurus DPP kok minta klarifikasi soal sikap politik partai. Tapi karena saya berprasangka baiknya ya saya layani saja ngobrol di telpon,’’ ujar Andono.
Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Gubernur Sulteng itu lantas menjelaskan, bahwa sebelum didaulat menjadi pelaksana tugas ketua Perindo Palu sudah berkecimpung secara profesional fungsional sebagai tenaga ahli.
‘’Saya izin Kak Cudy (gubernur saat ini – Red), dan beliau sangat mendukung. Karena Kak Cudy secara politis banyak memberi dukungan politik ke Perindo. Panggung belakang Perindo ada sosok Cudy. Jangan dilupakan sehingga meraup banyak kursi di Pasigala,’’ jelasnya.
Kalau dirinya dicopot karena dekat dalam aktifitas politik dengan petahana, itu sudah risiko politik. Konsekwensi politik.
‘’Di partai politik konsekwensi dari sebuah pilihan adalah keniscayaan. Ada risikonya. Saya tidak pernah menyesali. Yang saya senyumi hanya model komunikasi internal partai. Di tandatangan 8 September kok 12 September ada yang mengaku DPP diperintah Mbak Ketum klarifikasi ke saya. Ajaib toh,’’ ujarnya sembari terdengar tertawa.
Cak Ando, mengaku bangga bisa mengantar Perindo Palu naik suara sah di Pileg dari tiga ribuan (2019) menjadi 11 ribuan di Pileg 2024. Ia mengakui semangat DPRt dan DPC serta pengurus DPD solid bekerja.
‘’Saya terima kasih bukan ke DPP tapi ke DPRt, DPC serta pengurus DPD. Andai benar SK pergantian itu benar. Utamanya Ibu Ivon sebagai sekretaris dan pengurus lainnya,’’ ujar Andono.
Iya yakin akan banyak kader dan simpatisan Perindo akan banyak diganti di daerah karena dukungan ke Rusdy Mastura sebagai petahana.
‘’Ini arus balik politik di lapangan. DPP mana tau sikon politik lokal. Kita nantikan saja,’’ ungkapnya.**