PALU- Beredarnya kabar Partai Golkar memberikan perahu politiknya kepada pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri pada pemilihan gubernur Sulawesi Tengah, ditanggapi secara bijaksana oleh Mohammad Irwan Lapatta.
“Dalam politik, semua kemungkinan bisa terjadi. Yang terpenting adalah keinginan kolektif bersama dapat diwujudkan,” ujar Irwan dengan penuh keyakinan, Sabtu sore, (10/8/2024) waktu setempat.
Irwan, yang awalnya disebut sebagai salah satu kandidat kuat Partai Golkar bersama Rusdy Mastura, tiba-tiba tersingkir dari bursa calon gubernur menjelang pengumuman resmi yang rencananya akan disampaikan oleh Partai Golkar pada 18 Agustus 2024 di Jakarta.
Meski demikian, Irwan menyikapi perubahan ini dengan kepala dingin dan penuh kebijaksanaan.
Dukungan masyarakat terhadap Irwan masih terus mengalir dari berbagai kalangan dan komunitas. Namun, ia tetap menjaga sikap normatif dan bijak dalam menyikapi situasi ini.
“Saya belum lihat B1KWK, masih sebatas silaturahmi dan komunikasi. Kita normatif saja,” tambahnya.
Selaku Bupati Sigi dua periode yang berani mengambil langkah maju dalam Pilgub Sulteng, Irwan menegaskan bahwa ia tetap menghormati dan menaati keputusan partai.
Menurutnya keputusan yang diambil oleh Golkar merupakan hasil kajian dan pertimbangan yang matang, sehingga tidak ada alasan untuk meragukan atau mempersoalkan hal tersebut.
“Hasil survei memang menunjukkan Ahmad Ali lebih unggul. Saya pikir itu sah-sah saja dan wajar. Saya mendukung keputusan partai,” ujarnya dengan tenang.
Irwan juga menegaskan pentingnya menghormati setiap keputusan partai tanpa perlu memperdebatkan rekomendasi yang telah diberikan.
“Tak usah mempersoalkan lagi rekomendasi Golkar, apapun keputusan partai harus kita hormati,”ucap Irwan.**