Kebun Jagung di Salena Terancam Debu Galian C, Petani Menuntut Solusi Tegas

PALU – Aktivitas pertambangan galian C di pesisir Palu-Donggala membawa dampak buruk bagi para petani di Salena, Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi.

Debu yang beterbangan dari aktivitas penambangan mencemari kebun jagung dan kemiri, mengancam gagal panen dan kesehatan petani.

Rota, seorang petani muda di Salena, mengungkapkan kekhawatirannya. “Debu ini sangat berbahaya. Bukan hanya penyakit yang kami khawatirkan, tapi juga gagal panen yang bisa mengancam mata pencaharian kami,” ujarnya, Selasa (25/6/2026)

Menurut Rota, debu telah mengganggu panen kemiri di Salena. “Dulu, kami bisa panen kemiri setiap minggu. Tapi sekarang, setelah perusahaan tambang beroperasi, banyak kemiri yang gagal panen karena debu,” jelasnya.

Rota mendesak pemerintah dan perusahaan tambang untuk mengambil langkah tegas mengatasi masalah ini. “Kami mohon agar dicarikan solusi yang baik untuk mengatasi masalah debu ini,” harapnya.

Keluhan Rota diamini oleh Koalisi Petisi Palu-Donggala. Mereka meminta pemerintah untuk meninjau kembali izin usaha pertambangan di wilayah tersebut dan memastikan penerapan aturan yang ketat terkait pencemaran lingkungan.

Dampak debu galian C tidak hanya dirasakan oleh para petani di Salena, tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Debu yang beterbangan dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan dan mengganggu kesehatan masyarakat.

Pemerintah perlu mengambil tindakan tegas untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan dari dampak negatif pertambangan galian C.

Diperlukan regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih intensif untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan, dilakukan dengan bertanggung jawab dan tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan.**(Sumber: Koalisi Petisi Palu-Donggala/FN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *