PALU- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Moh. Arif Latjuba, S.E., M.Si, membuka seminar nasional Budidaya Udang Efektif, Efisien, Berkelanjutan dan Berdaya Saing Global di Swissbell Hotel Palu, Sabtu (18/5/2024).
Seminar yang digelar Shrimp Club Indonesia (SCI), dinilai penting dengan diangkatnya teknologi terbaru dan praktik-praktik terbaik guna meningkatkan kinerja budidaya udang di negeri seribu megalit.
“Melalui budidaya udang yang efektif, efisien, berkelanjutan kita dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, penguatan ketahanan pangan dan peningkatan nilai tambah ekspor udang di pasar global,” harapnya.
Arif menyebut Sulteng berpeluang besar menjadi sentral udang nasional dimasa mendatang. Karena ditunjang kondisi geografis dan aneka potensi alam yang melimpah.
Olehnya, ia mengajak semua pihak untuk bekerjasama guna meningkatkan kinerja budidaya udang Sulteng, dengan menerapkan pendekatan berkelanjutan.
“Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa budidaya udang akan terus menjadi sektor andalan yang menjadi tulang punggung ekonomi dan ketahanan pangan,” sebut Arif.
Sementara itu, Ketua pelaksana Dr. Ir. Andi Tamsil, MS., IPM menyebut, antusiasme peserta sangat tinggi dalam mengikuti seminar yang baru pertama kalinya digelar SCI di Sulteng.
Tercatat seminar diikuti lebih dari 200 peserta yang hadir di tempat maupun secara virtual.
Tujuan seminar ungkap Andi Tamsil, diantaranya untuk menjalin kemitraan dan kerjasama yang lebih luas lagi dengan para stakeholder. Guna mendukung terwujudnya budidaya udang yang efektif, efisien, berkelanjutan dan berdaya saing global.
“Kalau mau jalan cepat, maka jangan jalan bersama, tapi kalau mau jalan jauh maka kita harus jalan bersama,” ucapnya.
Ketua Umum SCI Haris Muhtadi dalam sambutannya melalui virtual berharap hasil seminar, bisa mendukung terwujudnya industri udang nasional yang kondusif bagi perekonomian, dengan penerapan teknologi budidaya yang handal.
“Industri udang nasional bukan hanya dimiliki penambak saja tapi oleh kita semua,” terangnya.
Seminar nasional juga dihadiri mantan Kadis kelautan dan perikanan Sulteng yang dikenal luas sebagai pelopor budidaya udang supra intensif, Ir. Hasanuddin Atjo, MP, yang juga selaku narasumber kegiatan.**(Sumber: Humas Pemprov Sulteng/FN)