KAREBA SULTENG, DONGGALA- Penjabat (Pj) Bupati Donggala, Mohamad Rifani Pakamundi, S. Sos., M. Si, memimpin dan sekaligus membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Daerah tahun 2024, di Grand Duta Hotel Palu, Senin (16/12/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) tingkat Kabupaten Donggala.
Hadir sebagai narasumber dari Perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Dr. Irwan, S. Pd.,M. Si.
Rakor tersebut bertemakan tentang Bersinergi Dalam Upaya Terintegrasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Donggala Moh. Rifani memaparkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, pada bulan Maret tahun 2024 tingkat kemiskinan Kabupaten Donggala masih berkisar pada angka 15,30%, atau 47.680 jiwa, tertinggi kedua setelah Kabupaten Tojo Una-Una.
“Olehnya upaya penghapusan kemiskinan ini, utamanya kemiskinan ekstrim, tidak hanya sekedar wacana, akan tetapi diperlukan tindakan nyata percepatan dan inovasi, serta peran secara terintegrasi dari semua pihak,” ujarnya.
Lanjut Rifani, di bulan Juli lalu telah dilaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) serentak tentang verifikasi dan validasi data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di 156 Desa dan 9 Kelurahan.
Kemudian dari hasil Musdes ini, masih terdapat desa yang melaporkan bahwa tidak ada perubahan sama sekali terkait hal tersebut, dan bahkan terdapat beberapa desa yang sama sekali tidak melaporkan hasil Musdesnya.
“Berdasarkan data P3KE tahun 2023 silam, untuk Desil 1 atau Miskin Ekstrim terdapat 52.428 jiwa, dan setelah dilakukan verifikasi dan validasi data menjadi 48.099 jiwa atau berkurang sebanyak 4.329 jiwa (8,26%)” ungkapnya.
Dengan demikian diharapkan, tim TKPK yang merupakan dari semua perangkat daerah, untuk mampu mengidentifikasi, sekaligus mendiagnosa kondisi kemiskinan, dan kerentanan masyarakat, sehingga langkah penanganan dan pengentasan kemiskinan ekstrim menjadi lebih terarah, tersusun, dan tepat sasaran, tambahnya.
Diakhir sambutannya, Pj. Bupati Donggala berharap penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Donggala dapat dilakukan secara komprehensif.
Dimana kemiskinan tidak hanya dilihat dari pendapatan per kapita nya saja, namun melalui pendekatan yang menyeluruh dalam memandang kemiskinan, baik dari segi ekonomi, sosial budaya, termasuk letak geografis.
Sehingga kebijakan Penanggulangan Kemiskinan tidak dilakukan secara umum akan tetapi dapat dirancang sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah.
“Jika kita dapat mendiagnosa, serta mengidentifikasi kantong-kantong kemiskinan tersebut dengan tepat, maka saya optimis kita dapat melakukan intervensi program penanggulangan kemiskinan secara lebih tepat, terukur dan berkesinambungan,” tutupnya.**(Sub Kopim Setda/Sir)