PALU- Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (6/3/2024) molor dari jadwal yang telah ditentukan.
Dimana pada hari ini, jadwal rekapitulasi hasil perhitungan suara Kabupaten Sigi, Kota Palu, dan Banggai Laut, seyogyanya telah rampung. Namun dari pantauan media ini hingga pukul 20.30 WITA, rapat pleno diskorsing.
Bahkan untuk rekapitulasi perhitungan perolehan suara Kabupaten Sigi dan Kota Palu, dua kali dilakukan penundaan (ketuk palu oleh pimpinan rapat pleno).
Menyikapi hal itu, beberapa jurnalis mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada Ketua KPU Sulawesi Tengah.
Ditemui di ruangannya, Ketua KPU Sulawesi Tengah, Risvirenol menjelaskan bahwa adanya penundaan, disebabkan tidak sinkronnya data Bawaslu dan KPU.
“Akar permasalahannya Kabupaten Sigi dan Kota Palu, karena tertukarnya jumlah pemilih perempuan dan pemilih laki-laki. Namun hal itu tidak merubah angka suara. Hanya kekeliruan pengisian jenis kelamin saja. Data antara KPU dan Bawaslu tidak sinkron,” ungkap Risvirenol.
Polemik tertukarnya jumlah pemilih antara laki-laki dan perempuan sebut Risvirenol, tidak bisa dianggap remeh. Sebab hal itu bisa mempengaruhi jumlah DPT, DPTB, DPK. Bahkan juga berpengaruh terhadap disabilitas.
Ia mengibaratkan pemilih DPT, namun tercatat di DPT. Dalam hal ini terjadi kekeliruan dalam melakukan pencatatan.
Namun ucap Ketua KPU Sulawesi Tengah, pihaknya akan mengupayakan rekapitulasi perhitungan perolehan suara 3 kabupaten, akan diselesaikan hari ini.
Hingga saat ini, KPU Sulawesi Tengah telah merampungkan rekapitulasi beberapa wilayah. Diantaranya Kabupaten Donggala, Morowali Utara, Parigi Moutong, Banggai Kepulauan, Banggai.
Jika proses rekapitulasi bergeser dari jadwal yang telah ditentukan pada tanggal 9 Maret 2024, akan dilakukan penambahan waktu.**(FN)
