PALU- Enerjik dan humble, layak disandangkan kepada pria satu ini.
Ialah Andi Vivaldi, S.pd, M.Si. Anak ketiga dari empat bersaudara pasangan almarhum H. Sukiman Dg Malaba (Sindue) dan almarhumah Hj. Dawara (Tawaili), dikenal sebagai aktivis pecinta alam dan pemerhati seni budaya. Khususnya kebudayaan tanah Kaili.
Lahir di Kota Palu 6 Agustus 1969, bapak dari 6 (enam) anak ini memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
Meskipun karir politiknya boleh dibilang masih seumuran jagung, namun Andi Vivaldi memiliki tekad yang kuat untuk mengabdi kepada masyarakat melalui jalur legislatif.
Pada pemilu tahun 2019 silam, dirinya pernah mengikuti pemilihan legislatif pada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan Sulawesi Tengah. Namun Dewi Fortuna belum berpihak kepadanya.
Tak patah arang, pada Pemilu serentak tahun ini, dirinya kembali menyingsingkan lengan baju untuk bertarung bersama kompetitor lainnya.
Mengusung tagline “Anak Gunung Menuju Provence” Andi Vivaldi, komitmen bertarung bersama kontestan lainnya untuk memperebutkan kursi empuk di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, pada pemilihan legislatif tanggal 14 Februari 2024.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menjadi biduk Andi Vivaldi, dengan nomor urut 8 (delapan). Daerah pemilihan Donggala-Sigi.
Meningkatkan kualitas pendidikan, serta melestarikan adat dan budaya untuk Sulawesi Tengah, menjadi program pria ini jika duduk di kursi lagislatif DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.
Menurut penuturannya beberapa waktu lalu, pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat krusial dalam tataran kehidupan di Nusantara. Khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Karena, salah satu tolak ukur dalam menakar maju dan berkembangnya sebuah pemerintahan, terlihat dari sektor pendidikan.
Dimana bila segenap masyarakat dalam satu daerah, bisa mengenyam pendidikan dengan baik, dapat dipastikan bahwa wilayah tersebut dikategorikan telah makmur.
Sementara, untuk pelestarian adat dan budaya daerah, juga menjadi program urgen untuk diperjuangkan. Sebab hal itu sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebab hal tersebut merupakan identitas sebuah daerah. Dengan menjaga dan melestarikan adat dan budaya Sulawesi Tengah, bisa menanamkan nilai luhur yang terkandung dalam aspek budaya kepada masyarakat, utamanya bagi generasi muda.
Di era globalisasi saat ini, adat budaya Kaili sangat penting untuk dilestarikan maupun diimplementasikan di dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga suatu daerah tidak akan kehilangan jati dirinya.
Tekad kuat dari Andi Vivaldi untuk memperjuangkan programnya jika duduk menjadi anggota legislatif, tentunya harus dibarengi dengan kerja keras.
Hal itu bukanlah sebuah perjuangan yang mudah. Semudah membalikan telapak tangan. Mengingat para calon legislatif lainnya, juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk menarik simpati masyarakat.
Kita liat saja pada tanggal 14 Februari 2024, siapakah calon yang akan duduk di kursi legislatif DPRD Provinsi.**(FN)