DAERAH  

Irwan Lapatta Ajak Pemuda Sigi Bersatu Membangun Ruang Seni dan Kreativitas

Irwan Lapatta saat menghadiri kegiatan seni Bosara/foto: dok

KAREBA SULTENG, SIGI- Tokoh masyarakat yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Sigi periode 2016–2024, Mohamad Irwan Lapatta, menghadiri kegiatan seni bertajuk BOSARA (Bongi Mposarara) yang diselenggarakan oleh DPC PAPPRI Kabupaten Sigi bersama kelompok pemuda Desa Lolu dan Mpanau.

Acara ini digelar pada Sabtu (3/8/2025) di RTH Taman Likuifaksi, Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru.

Dalam kegiatan yang memadukan seni dan ruang dialog ini, Irwan juga tampil sebagai pembicara dalam talkshow bertema “Pemuda Kreatif: Bergerak, Bertumbuh, dan Berdampak.”

Ia menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif anak muda yang secara mandiri menggelar kegiatan tanpa bergantung pada bantuan pemerintah.

“Saya sangat menyambut baik kegiatan ini. Ini bentuk keberanian yang jarang kita lihat. Kita tidak harus selalu bergantung pada siapa pun. Pemerintah memang jembatan, tetapi bukan berarti kita menunggu bantuan setiap saat. Saya salut kepada teman-teman yang sudah menginisiasi acara ini secara mandiri,” ujar Irwan.

Ia juga mengajak para pemuda untuk terus bersatu dalam membangun ruang-ruang seni dan kreativitas yang produktif.

“Tanpa persatuan, saya yakin kegiatan semacam ini tidak akan berjalan lancar. Kita harus belajar dari sejarah pergerakan pemuda Indonesia yang dimulai sejak 1908. Dari ruang-ruang kecil, lahir kesadaran besar hingga akhirnya Indonesia merdeka. Semua dimulai dari keberanian dan komitmen, bukan materi,” katanya.

Irwan mengisahkan bahwa saat menjadi Bupati Sigi, dirinya berupaya mendorong Dewan Kesenian dan PAPPRI agar menjadi motor penggerak seni dan budaya lokal. Salah satu langkah konkret yang ia lakukan adalah menyediakan peralatan seni dan membangun gedung sekretariat serta studio rekaman di Kabupaten Sigi.

“Saya ingin studio rekaman yang sudah ada dilengkapi dengan alat-alat modern dan tradisional, agar teman-teman seniman bisa memanfaatkannya untuk berkarya dan mandiri secara ekonomi. Saya yakin Bupati Rizal dan Wabup Samuel bisa melanjutkan cita-cita ini,” ungkapnya.

Lebih jauh, Irwan menginginkan agar ruang-ruang seni seperti PAPPRI dan Dewan Kesenian tidak dibatasi sekat wilayah administratif, tetapi menyatu sebagai kekuatan kolektif Kabupaten Sigi.

“Sigi itu satu. Tidak perlu terkotak-kotak antara Biromaru, Dolo, Marawola, Kulawi, atau Palolo. Semua adalah Sigi. Karena hanya dengan kesatuan kita bisa kuat,” tegas Irwan.

Ia juga menyinggung pentingnya mendayagunakan fasilitas publik seperti Taman Likuifaksi dan kawasan taman lainnya sebagai pusat kegiatan seni dan ekonomi kreatif. Termasuk pengembangan kawasan pariwisata berbasis UMKM yang sempat ia rintis saat menjabat, seperti Taman Taiganja dan Waterboom Kabobona.

Di akhir paparannya, Irwan menekankan pentingnya fase “bertumbuh dan bermanfaat” dalam gerakan pemuda.

“Bergerak itu penting, tapi jangan berhenti sampai di situ. Kita harus bertumbuh dan bermanfaat bagi orang lain. Pemuda-pemuda di Sigi punya kreativitas luar biasa. Jangan takut tidak punya uang, jangan takut menghadapi tantangan. Hidup harus diperjuangkan,” pungkas Irwan.

Sementara itu Ketua DPC PAPPRI Sigi, Yudhi Nugraha, menyampaikan bahwa kegiatan BOSARA bertujuan menjadi wadah ekspresi sekaligus ruang silaturahmi bagi generasi muda melalui seni pertunjukan.

“BOSARA itu kepanjangannya Bongi Mposarara yang maknanya adalah malam penuh persaudaraan. Dari semangat itu kami ingin menyajikan karya-karya anak muda sebagai bentuk hiburan, ekspresi budaya, sekaligus mempererat solidaritas,” jelas Yudhi.

Menurutnya, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menghidupkan kembali ruang-ruang publik yang telah dibangun oleh pemerintah agar benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya kalangan muda.

“Kita ingin ruang yang ada tidak hanya jadi bangunan kosong, tapi jadi tempat lahirnya karya-karya positif dan inspiratif dari pemuda Sigi,” tutup Yudhi.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *