PALU- Krisis air bersih menjadi topik aduan warga jalan Lambara, Kelurahan Tipo, Kecamatan Palu Barat.
Keluhan masyarakat Kelurah Tipo tersebut, terungkap dalam reses atau penjaringan aspirasi caturwulan II, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, H. Astam Abdullah, Kamis (13/7/2023).
Menurut warga, perbaikan sumur air bersih telah dua kali dilakukan. Namun krisis air tetap dirasakan.
“Padahal sudah dua kali dilakukan perbaikan. Namun kami masih mengalami krisis air bersih. Mohon perhatiannya pak,” ungkap warga.
Selain itu, polemik tapal batas antara Kita Palu dan Kabupaten Sigi juga menjadi aduan warga Kelurahan Tipo.
Warga meminta agar persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Sebab, mereka mengaku ada beberapa perusahan yang telah melakukan aktivitas pertambangan di wilayah tersebut. Karena menganggap telah masuk wilayah Kabupaten Sigi.
“Masalah tapal batas juga perlu menjadi perhatian. Kalau dibiarkan ini akan berdampak ke anak cucu kami nanti,” sebut warga.
Menyikapi hal itu, H. Astam mengaku telah melakukan komunikasi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Terkait masalah air bersih lanjut H. Astam, akan kembali dilakukan perbaikan di lokasi sumber mata airnya.
“Saya sudah komunikasi kemarin dengan Dinas PU. Menurut mereka ada beberapa alat yang akan diganti, mungkin karena dicuri. Tapi sudalah, nanti akan segera diperbaiki,” kata Astam.
Tapal batas antara wilayah Kota Palu (Kelurahan Tipo) dan Kabupaten Sigi sudah sangat jelas serta miliki dokukem resmi.
“Seingat saya sebelum di DPRD, tapal batas kita sudah sangat jelas. Kalau memang seperti ini masalahnya, saya akan kominikasikan dengan teman-teman di DPRD supaya bisa ditinjau langsung,” jelasnya.
Pada pelaksanan reses, Astam didamping beberapa perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diantaranya Dinas Sosial dan Kesra.**(Redaksi)
