DONGGALA- Kabupaten Donggala menjadi penyangga utama dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebab, wilayah tersebut berhadapan langsung dengan perairan Kalimantan.
Tentu saja hal itu menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah daerah maupun masyarakat Kabupaten Donggala.
Di Kabupaten Donggala sendiri, memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan sebagai bahan export ke IKN.
Bahkan, rencananya di wilayah Pantai Barat, akan dibangun industri pengolahan udang dengan skala produksi besar.
Tidak tanggung-tanggung ! Industri tersebut mampu memproduksi udang sebesar 2500 ton perbulannya.
“Kemarin sebelum saya dilantik, ada pengusaha yang akan membangun industri hilirisasi perikanan (Udang) di wilayah Pantai Barat. Kalau tidak salah di Desa Labuan. Industri itu mampir memproduksi Udang sebanyak 2500 ton perbulan,” ungkap Penjabat Bupati Donggala, Mohamad Rifani Pakamundi. S. Sos. M. Si saat sambutannya usai pelaksanaan sholat Jumat di Masjid Raya Donggala, Jumat (19/1/2024).
Dimana pihak perusahaan telah membebaskan tanah seluas 15 hektar untuk pembangunan industri tersebut.
Tentu saja hal itu sebut Rifani, menjadi peluang bagi para petani tambak yang berada di pesisir wilayah Kabupaten Donggala.
Sementara industri tersebut akan menyerap tenaga kerja sebanyak 6000 orang. Hal itu juga membuka lapangan kerja kepada masyarakat Kabupaten Donggala.
Menurut pengakuannya, Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura memberi pesan kepada dirinya untuk berbuat yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Donggala. Meskipun masa jabatannya sangat singkat.
Lebih jauh, mantan Kepala Dinas Penanaman Modan dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tengah menyebut bahwa pada tahun ini, anggaran yang dialokasikan kepada Pemkab Donggala, sebesar Rp 6 milyar. Namun katanya, anggaran tersebut akan bertambah untuk tahun selanjutnya.
Alokasi anggaran untuk tahun 2024, untuk pengembangan jalan di kawasan pesisir. Karena rencananya Gubernur Sulawesi Tengah mencanangkan Kota Sunset di seputaran Tanjung Karang hingga Bone Oge.
Olehnya, ia berharap agar segenap stakeholder Pemerintah Kabupaten Donggala dan masyarakat, bergandeng tangan bersama untuk memajukan daerah.
“Kapan saja mau hubungi saya, silahkan. Mau kerumah saya atau melalui telepon seluler silahkan. Saya tidak memberikan batasan apapun. Hp saya tetap aktif. Kalau tidak aktif, berarti batere saya habis,” ungkap Rifani sambil tersenyum.**(FN)