KAREBA SULTENG, JAKARTA- Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam program Asta Cita, Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, didampingi Sekretaris Daerah, Nuim Hayat dan Kepala Dinas Sosial, Ariyanto, melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, pada Rabu, (19/11/2025) sore.
Pertemuan tersebut, menindaklanjuti Surat Menteri Sosial RI Nomor S-33/MS/PR 04.1/3/2025 tanggal 11 Maret 2025 tentang dukungan partisipasi pemerintah daerah se-Indonesia dalam pembentukan Sekolah Rakyat.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut pertemuan dengan Menteri Sosial RI pada tanggal 16 Mei 2025 dimana semua persyaratan untuk pemenuhan pembangunan Sekolah Rakyat sudah dilengkapi termasuk sertifikat tanah.
Kabupaten Sigi dengan luas wilayah 5.196,02 km² dan jumlah penduduk 266.066 jiwa yang tersebar di 16 kecamatan dan 177 desa menghadapi tantangan besar terkait akses pendidikan, terutama bagi keluarga miskin dan wilayah dengan kondisi geografis sulit.
Menurut data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), terdapat 8.935 warga Sigi yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.
Banyak diantara mereka adalah anak usia sekolah yang berisiko putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang sebagai Center of Excellence untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui pendidikan yang menekankan Excellence of Thought (keunggulan pemikiran) dan Excellence of Character (keunggulan karakter).
Program ini bertujuan mencetak lulusan yang cerdas, tangguh, dan berkarakter.
Dalam proposal yang diserahkan kepada Kemensos, Pemkab Sigi mengusulkan:
1. Jenjang pendidikan
• Sekolah Dasar (SD)
• Sekolah Menengah Pertama (SMP)
• Sekolah Menengah Atas (SMA)
2. Daya tampung
• 30 rombongan belajar (rombel)
• Kapasitas 750 peserta didik
• Pelaksanaan mulai tahun ajaran 2026/2027
3. Segmentasi peserta didik
Prioritas diberikan kepada:
• Anak miskin
• Anak putus sekolah
• Anak terdaftar di DTKS, P3KE, dan DTSEN
4. Lokasi pembangunan
Pada awal Mei Pemkab Sigi menyiapkan 2 titik lahan di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, dengan luas:
Titik lokasi Pertama, 4 Ha dan
Titik lokasi Ketiga, 6 Ha.
Dan setelah hasil desk pada bulan oktober bersama kemensos dan kementrian PU, disepakati memakai lahan yg seluas 6Ha.
5. Infrastruktur yang diusulkan
Pembangunan fasilitas pendidikan terpadu, meliputi:
• Gedung sekolah
• Asrama
• Sarana penunjang pembelajaran
• Fasilitas pembinaan karakter, dan
• Infrastruktur pendukung lainnya.
Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae menegaskan bahwa, pembangunan Sekolah Rakyat di Sigi merupakan komitmen strategis untuk menyediakan akses pendidikan yang layak dan relevan bagi seluruh anak bangsa di Sigi.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi anak di Sigi yang terhambat mendapatkan pendidikan hanya karena faktor ekonomi. Sekolah Rakyat adalah jalan memutus mata rantai kemiskinan,” ujarnya dalam pertemuan tersebut.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menyampaikan apresiasi atas kesiapan Pemkab Sigi dan berjanji menindaklanjuti proposal yang disampaikan untuk di bangun Sekolah Rakyat tahun depan di Sigi, sebagai kategori prioritas karena sudah memiliki SR rintisan yg berada di Sentra Nipotowe sebanyak 2 Rombel (Rombongan Belajar)
Dengan demikian, pemerataan akses pendidikan menjadi salah satu pilar penting dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menekankan pembangunan sumber daya manusia sebagai jalan memutus rantai kemiskinan. Selaras dengan arah kebijakan Nasional tersebut.
Pemerintah Kabupaten Sigi meneguhkan komitmennya untuk memastikan seluruh anak khususnya dari keluarga kurang mampu mendapatkan kesempatan belajar yang layak, berkualitas, dan membentuk karakter unggul.
Semangat inilah yang mendorong Sigi terus bergerak menghadirkan pelayanan pendidikan yang lebih inklusif melalui pengusulan pembangunan Sekolah Rakyat sebagai pusat lahirnya generasi cerdas, tangguh, dan berdaya saing.**












