KAREBA SULTENG, PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, didampingi Ketua TP-PKK Sulteng, Ir, Sry Nirwanti Bahasoan, secara resmi membuka Opening Ceremony Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tinju Amatir Tahun 2025 di Jodjokodi Convention Center (JCC), Kota Palu, Sabtu malam (25/10).
Ajang bergengsi ini menjadi momentum kebangkitan olahraga tinju Indonesia yang dimulai dari Bumi Tadulako.
Pembukaan berlangsung meriah dan penuh semangat dengan dihadiri langsung Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pertina, Dr. Hillary Brigitta Lasut, S.H., LLM, serta Ketua Umum KONI Sulawesi Tengah sekaligus Ketua Pertina Sulteng, Muhammad Fathur Razaq, S.IP, yang turut memberikan sambutan secara virtual.
Ratusan atlet, pelatih, dan wasit dari 17 provinsi hadir memadati arena dengan sorak dukungan dari masyarakat yang datang langsung menonton secara gratis.
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dalam sambutannya menegaskan bahwa pelaksanaan Kejurnas ini, menjadi bukti kesiapan Sulawesi Tengah menjadi tuan rumah berbagai event nasional bahkan internasional.
Ia menyampaikan bahwa Bandara SIS Al-Jufri Palu baru saja ditetapkan sebagai bandara internasional, yang memperkuat posisi daerah ini sebagai pusat kegiatan berskala besar di kawasan timur Indonesia.
“InsyaAllah Sulawesi Tengah siap menjadi tuan rumah event apapun. Kehadiran Kodam XXIII/Malakawira juga menjadi penopang penting bagi lahirnya atlet-atlet baru, termasuk di cabang tinju. Saya melihat langsung antusiasme masyarakat terhadap olahraga ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Gubernur juga mengajak seluruh peserta menjunjung tinggi sportivitas selama pertandingan berlangsung.
Menurutnya, kemenangan sejati tidak hanya milik mereka yang membawa pulang medali, tetapi bagi semua yang berjuang dengan jujur dan memberikan yang terbaik di atas ring.
“Saya titip kepada wasit dan juri untuk menilai dengan adil, tegas, dan objektif. Keadilan adalah kehormatan tertinggi dalam olahraga,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Umum pengurus pusat Pertina, Hillary Brigitta Lasut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya Kejurnas Tinju Amatir 2025 di Palu.
Ia menilai, pelaksanaan yang megah dan partisipasi besar dari berbagai daerah menunjukkan bahwa Pertina Sulawesi Tengah telah bergerak cepat dan solid di bawah kepemimpinan anak muda.
Hillary bahkan secara terbuka memuji semangat dan kapasitas Ketua Pertina Sulteng, Muhammad Fathur Razaq, yang menurutnya merupakan sosok muda potensial dengan dedikasi tinggi untuk kemajuan olahraga tinju di Indonesia.
“Saya melihat pergerakan yang luar biasa di Sulawesi Tengah sejak dipimpin anak muda seperti Fathur. Energi positif ini terasa nyata, dan saya yakin masa depan tinju amatir akan semakin cerah bila koordinasi pemerintah dan Pertina terus sejalan,” jelasnya.
Hillary juga mengapresiasi langkah panitia yang menghadirkan pelatihan pelatih dan wasit-hakim nasional secara gratis sebagai bentuk komitmen peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Ia menyebut Sulawesi Tengah sebagai daerah pertama yang menerapkan kebijakan tanpa pungutan biaya, sebuah langkah nyata untuk membuka akses pelatihan yang lebih luas dan merata di seluruh Indonesia.
“Ini adalah bentuk penghargaan bagi pelatih dan wasit yang setia kepada Pertina. Kami ingin memastikan bahwa mereka mendapat kesempatan berkembang tanpa terbebani biaya,” tambahnya.
Dari tempat terpisah, Ketua Umum KONI sekaligus Ketua Pertina Sulteng, Muhammad Fathur Razaq, menyampaikan pesan semangat melalui sambutan virtual. Ia menyebut bahwa pelaksanaan Kejurnas di Palu merupakan kehormatan besar bagi Sulawesi Tengah, sekaligus bukti bahwa daerah ini siap menjadi bagian dari kebangkitan tinju nasional.
“Ajang ini adalah bukti bahwa kita siap melahirkan petinju-petinju muda bertalenta dan berkarakter yang akan mengharumkan nama Indonesia di dunia. Untuk seluruh atlet, bertandinglah dengan semangat dan sportivitas. Dari Palu, dari Sulawesi Tengah, kita buktikan bahwa kita bisa! Sulteng Berani, Indonesia Juara!” seru Fathur penuh semangat.
Kejurnas Tinju Amatir 2025 ini akan berlangsung hingga 30 Oktober dengan melibatkan 189 atlet dari 17 provinsi.
Selain pertandingan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelatihan pelatih dan wasit-hakim nasional, yang menjadi bagian dari peringatan HUT Pertina ke-66 tahun — tonggak sejarah panjang perjalanan olahraga tinju di Indonesia.**
