DAERAH  

Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan, Pemprov Sulteng Rencanakan Pengadaan Armada Penangkapan Ikan Tuna

Gubernur Sulawesi Tengah, H. Anwar Hafid/foto: dok

KAREBA SULTENG, PALU- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan menggelar pertemuan besar (sarasehan) dengan perwakilan kelompok nelayan dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, dalam rangka mematangkan implementasi program unggulan BERANI Tangkap Banyak.

Hal tersebut merupakan langkah besar untuk menyusun program kesejahteraan nelayan berbasis kebutuhan nyata di lapangan.

Program ini merupakan bagian dari prioritas Pemprov Sulteng untuk memperkuat sektor kelautan dan perikanan, sekaligus mengakselerasi pengentasan kemiskinan di wilayah pesisir.

“Dari sekarang hingga 2029, saya ingin program ini benar-benar berdampak bagi nelayan. Kita harus tahu berapa kelompok nelayan aktif dan berapa kapal tangkap yang dibutuhkan,” kata Gubernur Sulawesi Tengah, H. Anwar Hafid dalam rapat bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Moh. Arif Latjuba, dan jajaran, di ruang kerja Gubernur, Sabtu (12/7/2025).

Menurut gubernur, dua kebutuhan utama yang paling mendesak saat ini adalah kapal pelingkar (purse seine) dan kapal penangkap tuna. Untuk itu, Pemprov sedang menyusun rencana pengadaan kapal tangkap secara bertahap dalam lima tahun ke depan, dimulai pada 2026.

Gubernur menilai, sebelum kapal disiapkan, penting untuk mendengar langsung suara nelayan melalui forum konsultatif yang terbuka dan terstruktur.

Ia ingin memastikan bahwa setiap keputusan benar-benar lahir dari kebutuhan masyarakat nelayan, bukan sekadar pendekatan dari atas ke bawah.

“Kita perlu tahu apa yang paling dibutuhkan nelayan kita, jenis armada seperti apa yang cocok, dan pola pendampingan seperti apa yang mereka butuhkan. Kalau bisa, forum ini juga melibatkan pihak kementerian dan praktisi perikanan,” ujar Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Moh. Arif Latjuba, juga melaporkan pengembangan sistem logistik ekspor untuk meningkatkan daya saing produk perikanan, terutama tuna dan cakalang.

Salah satu konsepnya adalah kapal pengiring agar hasil tangkapan tiba di pelabuhan maksimal lima hari sebelum diekspor ke Jepang. Gubernur mendukung penuh langkah ini dan mendorong uji coba segera dilakukan.

Program BERANI Tangkap Banyak juga disiapkan dengan pola pemberdayaan, termasuk dukungan operasional awal bagi nelayan kecil seperti BBM, logistik, dan akses pasar. Dukungan ini bersifat stimulus agar nelayan bisa mandiri.

Gubernur menekankan pentingnya data kelompok nelayan berbasis wilayah dan kolaborasi lintas OPD, agar program berjalan tepat sasaran dan berdampak langsung ke masyarakat pesisir.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *