DAERAH  

Tingkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak, Tim Pengabdian Masyarakat Gelar Pelatihan dan Edukasi SDIDTK di Desa Lero

Tim Pengabdian Masyarakat saat kegiatan pelatihan di Desa Lero/foto: Tim

KAREBA SULTENG, DONGGALA- Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam memantau tumbuh kembang anak secara optimal, tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Dr. Andi Fatmawati Syamsu, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An, Dr. Fajrilah Kolomboy, S.Kep.,Ns.,M.Kep, Hastuti Usman, SST.,M.Keb, Rizkaningsih, M.Tr.Kep, menggelar kegiatan pelatihan dan edukasi kesehatan mengenai Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Kamis (12/6/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, sekaligus menjadi langkah promotif dan preventif dalam mengatasi masalah tumbuh kembang anak sejak usia dini.

SDIDTK merupakan upaya terintegrasi untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan atau keterlambatan perkembangan anak sejak usia 0–6 tahun.

Melalui kegiatan ini, tim pengabdian memberikan pelatihan kepada para kader kesehatan dan edukasi kepada para orang tua, khususnya ibu balita, tentang pentingnya melakukan stimulasi rutin serta cara mendeteksi tanda-tanda keterlambatan perkembangan pada anak.

Materi disampaikan secara partisipatif menggunakan media visual seperti powerpoint, modul SDIDTK, serta praktik simulasi langsung yang dipandu oleh tenaga kesehatan profesional.

“Kader kesehatan desa memiliki peran penting dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang anak. Melalui pelatihan ini, kami berharap mereka mampu melakukan deteksi awal dan memberikan edukasi berkelanjutan kepada keluarga yang memiliki balita,” ujar Dr. Andi fatmawati Syamsu, S.Kep.,Ns.M.Kep.,Sp.Kep.An, salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta yang seluruhnya merupakan kader kesehatan. “Kami jadi tahu bagaimana cara memberikan stimulasi kepada anak melalui permainan sederhana, serta memahami pentingnya memantau tumbuh kembang anak secara berkala,” ungkap salah seorang kader.

Sebagai bagian dari evaluasi, peserta diminta mengisi kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan untuk mengukur peningkatan pemahaman. Hasil awal menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta mengenai indikator tumbuh kembang anak.

Kepala Desa lero turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia berharap kegiatan edukatif seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala untuk menciptakan generasi sehat dan cerdas sejak dini di wilayah Desa Lero.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu, Kadar Ramadhan, S.K.M., M.K.M., menegaskan bahwa selain mengajar dan meneliti, dosen juga memiliki kewajiban untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ia menjelaskan bahwa Poltekkes Kemenkes Palu, sebagai institusi di bawah Kementerian Kesehatan, turut mengemban amanah untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai persoalan kesehatan, termasuk penurunan angka stunting.

Kegiatan pelatihan kader di Desa Lero ini lanjutnya, merupakan bentuk kolaborasi nyata dalam meningkatkan kompetensi kader Posyandu yang kini dituntut memiliki 25 kompetensi dasar.

Salah satu kompetensi penting tersebut adalah kemampuan deteksi dini tumbuh kembang anak sebagai langkah krusial dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di tingkat desa.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *