KAREBA SULTENG, PALU- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah optimis serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025, bisa berjalan secara maksimal di kabupaten dan kota.
“Saya optimis di akhir tahun kita bisa selesaikan dengan serapan belanja dan pendapatan sesuai harapan kita,” ungkap Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido saat memimpin Rakor Pelaporan dan Evaluasi Realisasi APBD Kabupaten/Kota se-Sulteng di Ruang Polibu, Kamis siang(20/11/2025).
Kinerja pendapatan dan belanja daerah menunjukkan tren positif hingga akhir Oktober 2025. Dari sisi pendapatan daerah, rata-rata realisasi semua kabupaten/kota mencapai 73,07 persen. Sementara pada belanja daerah, rata-rata realisasinya mencapai 58,36 persen.
Belanja modal di beberapa daerah yang tergolong rendah mendapat perhatian khusus dari Wagub Sulteng
Kondisi ini disebabkan, beberapa kontraktor yang bermodal besar menolak menerima uang muka, mereka lebih memilih pembayaran penuh setelah proyek fisik selesai dikerjakan.
Walau tidak melanggar aturan tapi hal ini berdampak langsung pada lambatnya realisasi belanja modal kabupaten kota.
“Tolong sampaikan uang muka itu harus diterima karena terkait serapan (belanja) jadi harus dicairkan,” ucap Wagub Sulteng.
Wagub menginstruksikan agar hasil rakor segera dirapatkan kembali di masing-masing kabupaten kota.
“Tolong asisten perekonomian, kepala BPKAD dan sekda (kabupaten/kota) berkoordinasi, undang perangkat daerah terkait untuk rapat terkait serapan APBD,” tutupnya guna memastikan tiap rupiah anggaran terealisasi dengan optimal.
Rakor diikuti jajaran biro administrasi pembangunan provinsi beserta perangkat kabupaten kota dalam hal ini para asisten perekonomian dan pembangunan, bagian administrasi pembangunan, BPKAD dan badan pendapatan.**












