DAERAH  

Tidak Boleh Lagi Ada Anak Sigi Putus Sekolah

Bupati dan Wakil Bupati Sigi saat kegiatan rakor program kerja/foto: Humas

KAREBA SULTENG, SIGI- Pemerintah Kabupaten Sigi mengawali pembahasan arah kebijakan pendidikan lima tahun ke depan melalui Rapat Koordinasi Program Kerja Bupati dan Wakil Bupati Sigi Periode 2025-2030 di sektor pendidikan.

Forum strategis ini dibuka langsung oleh Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, di Gedung Kesenian Taman Taiganja, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, pada Jumat (7/11/2025) kemarin.

Kegiatan tersebut, dihadiri Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Hajar Modjo, para pengawas sekolah, serta para kepala sekolah TK, SD, SMP, dan SMA se-Kabupaten Sigi.

Dalam pengantarnya, Bupati Rizal menegaskan, bahwa pendidikan merupakan pondasi utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menghadirkan pembangunan yang inklusif.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan seluruh anak di Sigi memperoleh pendidikan yang layak.

“Tidak boleh ada lagi anak di Sigi yang putus sekolah. Pendataan harus lebih akurat, dan koordinasi antara sekolah, camat, serta pemerintah desa harus berjalan konsisten,” tegasnya.

Bupati juga memastikan bahwa pemerintah daerah akan menyalurkan bantuan seragam gratis untuk siswa dari keluarga kategori desil 1 hingga desil 5 sebagai bagian dari kebijakan pengurangan beban masyarakat.

Sementara itu, Wakil Bupati, Samuel Yansen Pongi, dalam kesempatan tersebut turut menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat hanya bertumpu pada kebijakan pemerintah daerah, tetapi membutuhkan disiplin implementasi di tingkat satuan pendidikan.

“Kita ingin memastikan bahwa setiap program yang dicanangkan tidak berhenti sebagai dokumen perencanaan. Kepala sekolah harus memastikan eksekusi di lapangan berjalan sesuai target. Kualitas pembelajaran, kedisiplinan guru, dan tata kelola sekolah harus menjadi prioritas,” ujar Samuel.

Ia juga menekankan pentingnya inovasi pembelajaran serta peningkatan kapasitas tenaga pendidik agar sekolah di Sigi mampu bersaing dengan sekolah-sekolah di daerah lain.

Selain itu, Samuel meminta setiap sekolah memperkuat mekanisme pelaporan dan dokumentasi kegiatan akademik maupun non-akademik.

“Prestasi peserta didik sering tidak terdengar karena kurangnya dokumentasi. Kita harus mengubah pola ini. Setiap sekolah wajib mengelola publikasi secara baik, terukur, dan berkesinambungan,” jelasnya.

Samuel menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Pemkab Sigi akan terus memperkuat dukungan terhadap dunia pendidikan, termasuk memastikan anggaran pendidikan digunakan tepat sasaran.

Selain isu pemerataan, Bupati dan Wakil Bupati juga menggarisbawahi pentingnya perbaikan mutu sekolah sebagai respons atas kecenderungan sebagian masyarakat menyekolahkan anak ke Kota Palu.

Kombinasi pelayanan administratif yang rapi, kompetensi guru yang meningkat, serta publikasi prestasi diharapkan dapat mengangkat citra sekolah-sekolah di Sigi.

Bupati Rizal menyampaikan optimisme bahwa Rakor ini menjadi momentum penting bagi pembenahan menyeluruh sektor pendidikan dalam periode 2025-2030.

“Forum ini bukan sekadar seremonial, tetapi ruang untuk merumuskan langkah strategis. Saya yakin dengan komitmen bersama, pendidikan Sigi akan bergerak lebih maju dan semakin kompetitif,” tutupnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *