DAERAH  

Pemprov Jawa Timur Perkuat Konektivitas Dagang dan Investasi Dengan Sulteng

Kegiatan misi dagang dan investasi Pemprov Jatim bersama Pemprov Sulteng/foto: istimewa

KAREBA SULTENG, PALU- Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, melaksanakan kegiatan Misi Dagang dan Investasi di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya memperkuat jejaring konektivitas ekonomi antar provinsi serta mendorong pertumbuhan investasi dan perdagangan Domestik yang berkelanjutan.

Misi Dagang dan Investasi ini mengusung tema “Meningkatkan Jejaring Konektivitas antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

” Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya mempertemukan para pelaku usaha dan calon eksportir dari Jawa Timur dengan pembeli potensial (buyers) dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan tersebut, disusun dalam format Government to Business (G to B) dan Business to Business (B to B), dengan tujuan memperluas jaringan kerja sama antarpelaku usaha, memperlancar arus informasi perdagangan, serta meningkatkan potensi transaksi bisnis antarwilayah.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes menyampaikan apresiasi dan harapan agar kegiatan ini memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi kemajuan ekonomi daerah.

“Mudah-mudahan misi perdagangan ini sukses dan berkesinambungan, jangan hanya berlangsung hari ini tetapi terus berlanjut ke depannya. Semoga kita juga dapat meneladani keberhasilan dan semangat pembangunan ekonomi seperti yang telah dicapai oleh Provinsi Jawa Timur,” ujar Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (18/10/2025)

Salah satu capaian penting dalam kegiatan ini adalah terjalinnya kerja sama antara Pengusaha lokal asal Sulawesi Tengah dan mitra dari Jawa Timur.
Muh. Ayub, pemilik Napeto Coffee yang telah berdiri sejak tahun 2018, menjadi salah satu Pengusaha UMKM yang berhasil mencatatkan transaksi dengan Java Coffee senilai Rp54,25 miliar.

“Perkenalkan saya Muhammad Ayub, pemilik Napeto Coffee yang berdiri sejak tahun 2018. Hari ini dalam misi dagang kami bertransaksi dengan Java Coffee dengan nilai transaksi Rp54,25 miliar. Harapannya, investasi ini dapat mendorong pengusaha kopi secara keseluruhan yang ada di Sulawesi Tengah,” ujar Muh. Ayub (18/10/2025)

Keberhasilan tersebut disambut positif oleh perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tengah Bapak Irfan, SH, M.Si yang menekankan pentingnya kerja sama dan pendampingan bagi pelaku usaha lokal.

“Kami di sini mewakili pimpinan Dinas Koperasi dan UMKM. Tentunya apa yang sudah dilalui barusan adalah hal yang luar biasa dan menjadi harapan semua UMKM. Keberhasilan Pak Ayub hari ini menjadi pelajaran berharga bahwa kita harus semakin tekun, giat, dan terus berusaha agar semakin maju. Kami dari Dinas akan senantiasa mendampingi dan memberikan yang terbaik bagi UMKM Sulawesi Tengah. Kesuksesan ini adalah hasil kerja tim — dari dinas, inkubator Pabeta, dan seluruh pihak yang terlibat,” ujarnya (18/10/2025)

Senada, Mardiyah CFP, selaku Manajer Inkubator Bisnis Pabeta sekaligus Founder Hannah Asa Indonesia juga menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan kolaborasi ini.

“Alhamdulillah, berkolaborasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Sulawesi Tengah, kami berhasil mendampingi salah satu Pengusaha UMKM dalam bertransaksi dan bekerja sama dengan Pengusaha dari Jawa Timur. Harapan kami ke depan akan semakin banyak UMKM Sulawesi Tengah yang naik kelas dan menembus 1 miliar pertamanya. Semua ini kami lakukan bukan hanya untuk Sulawesi Tengah yang lebih baik, tetapi juga untuk Indonesia yang jauh lebih baik,” ujarnya.

Beragam produk unggulan dari Jawa Timur turut ditampilkan dalam kegiatan ini, meliputi produk olahan pangan, hasil industri kreatif, kerajinan, hingga komoditas potensial ekspor. Sementara itu, Pengusaha UMKM dari Sulawesi Tengah juga menampilkan produk-produk unggulan daerah, menciptakan peluang kemitraan yang saling menguntungkan.

Misi Dagang dan Investasi ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang promosi produk antarprovinsi, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam memperkuat hubungan ekonomi, mendorong pertumbuhan investasi, serta memperluas jangkauan pasar antar wilayah di Indonesia.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *