KAREBA SULTENG, PALU- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendukung penuh penguatan Balai Karantina.
Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Sulteng, Reny Lamadjido saat melakukan peninjauan fasilitas Balai Karantina bersama Komisi IV DPR RI, Senin (22/9/2025).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi dengan Balai Karantina Palu, termasuk rencana menjadikannya balai karantina terpadu dengan fasilitas lengkap.
“InsyaAllah dalam waktu dekat saya akan membahas dengan Pak Gubernur soal lahan yang cocok untuk membangun kantor balai karantina terpadu tersebut,” ujarnya.
Rencana pembangunan balai karantina terpadu dengan laboratorium berstandar internasional ini sangat penting agar seluruh proses pemeriksaan dapat terintegrasi dalam satu titik. Apalagi, Sulawesi Tengah telah berhasil mengekspor 10.000 ton durian ke pasar luar negeri.
“Ini capaian luar biasa, dan pemerintah akan terus mendukung, baik dari sisi bibit, pupuk, maupun anggaran melalui sinergi provinsi, kabupaten, hingga pusat,” jelas Wagub.
Wagub menegaskan peran vital Balai Karantina sebagai garda terdepan yang tidak hanya melindungi sumber daya hayati dari ancaman hama dan penyakit dari luar, tetapi juga menjadi penjaga gawang (gate keeper) yang memastikan komoditas unggulan ekspor Sulawesi Tengah, seperti durian, kelapa, cengkeh, pala, dan hasil perikanan—memenuhi standar keamanan dan mutu internasional.
“Dengan demikian, daya saing produk Sulawesi Tengah di pasar global akan terus terjaga dan meningkat,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari, S.E., M.Si., mengapresiasi komitmen pemerintah daerah tersebut.
“Fasilitas kantor yang representatif sangat penting agar pelayanan kepada pelaku usaha dapat berjalan nyaman dan maksimal,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kunjungan ini, Kepala Badan Karantina Indonesia, Dr. Ir. Sahat M. Panggabean, Kepala BKHT Sulteng Ahmad Mansuri Alfian, serta Kepala Dinas Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Nelson Metubun, S.P.**












