KAREBA SULTENG, MORUT- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Morowali Utara kembali mengamankan dua warga yang diduga kuat terlibat dalam bentrok antar oknum warga Desa Bimor Jaya dan Desa Keuno, di Desa Mohoni, Kecamatan Petasia Timur, Sabtu (19/7/2025).
“Hingga hari ini Jumat (25/7/2025). kami kembali telah mengamankan dua warga yang diduga kuat ikut terlibat pada bentrokan antar oknum warga Desa Bimor Jaya dan Oknum warga Desa Keuno. Sehingga total tersangka yang telah kami amankan sudah menjadi sepuluh orang,” ungkap KBO Reskrim Iptu Theodorus Risupal S.H, dalam rilis resminya, Jumat (25/7/2025)
Dua warga tersebut yakni M (17) diamankan di Desa Bimor Jaya pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2025 sekira pukul 14.00 Wita dan telah ditetapkan menjadi tersangka dan telah diamanakan di Polres Morowali Utara.
Terhadap pelaku tidak dilakukan penahanan karena masih dibawah umur, sehingga M dan tersangka sebelumnya yang juga masih dibawah umur yaitu B masih diamankan di Ruang Satreskrim.
Dari tangan pelaku M, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa potongan bambu yang diduga kuat dipakai saat menganiaya korban LR.
Selain itu, aparat juga mengamankan A alias G (26) dengan upaya persuasif melalui perusahaan tempatnya bekerja.
“Saat ini A alias G telah ditetapan menjadi tersangka dan telah menjalani penahanan di rutan Polres Morowali Utara sejak hari Kamis tanggal 24 Juli 2025 sekira pukul 22.00 Wita. Pelaku diduga yang menganiaya korban Y. Dari pelaku petugas berhasil mengamankan satu batang potongan bambu. Hari ini juga, kami telah kembali melakukan pemeriksaan di TKP untuk melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta mencari bukti tambahan,” jelas Iptu Theodorus.
Menurutnya, tdak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru ke depannya, untuk keterlibatan EB dan D malam ini, pihaknya akan melakukan gelar perkara lanjutan.
“Percayakan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum, kami akan bekerja secara profesional, transparan tanpa mengindahkan hak-hak hukum semua pihak. Jangan terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang, yang ingin mencederai persatuan dan kesatuan yang selama ini terjalin baik di Kabapaten Morowali Utara,” harapnya.**