Reses di Kelurahan Tipo, Arif Miladi Jawab Keluhan Warga Secara Gamblang

Anggota DPRD Kota Palu, Dr. Arif Miladi. S. Sos. M. Si/foto: Firmansyah

KAREBA SULTENG, PALU- Anggota DPRD Kota Palu, Dr. Arif Miladi, S. Sos, M. Si, menggelar reses atau penjaringan aspirasi caturwulan II Tahun 2025, di Jalan Salambara, Kelurahan Tipo, Kota Palu, Kamis (17/7/2025).

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang warga mengusulkan perbaikan drainase sepanjang 800 meter di jalan Salambara.

Kemudian isu jalan lingkar, tapal batas kelurahan Tipo, dan belum terealisasi proposal untuk bantuan mesjid Alhuairah.

Menanggapi aspirasi warga, Arif membeberkan bahwa pemerintah daerah menerapkan pola skala prioritaskan untuk perbaikan maupun pembangunan drainase. Dalam hal ini, mempertimbangkan apakah drainase tersebut masih layak atau tidak.

“Untuk pembangunan drainase saat ini menggunakan uditch. Nanti saya koordinasikan hal ini dengan Dinas PU. Apakah drainase di sini bisa ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Selanjutnya terkait isu pembangunan jalan lingkar di Kelurahan Tipo, dengan lebar kurang lebih 20 meter, Arif mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan proyek nasional. Tujuan pembangunan jalan lingkar agar armada angkutan berat tidak lagi melintasi perkotaan.

Terkait jalan lingkar, untuk jalur angkutan berat. Hal itu merupakan proyek nasional. Hal itu bukan proyek pemerintah kota. Namun untuk ganti rugi bisa difasilitasi oleh pemkot.

“Jalan lingkar ini bukan gawe nya pemerintah kota. Tapi merupakan proyek strategis nasional. Namun terkait ganti rugi lahan warga, pemerintah kota bisa memfasilitasi,” terangnya.

Lanjut Arif, polemik tapal batas antara Kelurahan Tipo dengan Kabupaten Sigi, akan menjadi perhatian khusus.

Terakhir terkait belum terealisasinya bantuan untuk Masjid Alhuriah, Arif akan melakukan koordinasi dan mengawal hal tersebut di bagian Kesra Kota Palu.

“Untuk bantuan rumah ibadah, persyaratannya harus dipenuhi. Karena jika satu saja tidak dilengkapi. Bantuan tidak akan direalisasikan. Selain itu, ada proses penginputan di SIPD. Jika proposalnya dimasukan diakhir tahun 2024, nanti cairnya di akhir tahun 2026,” ujarnya.

Khusus bantuan untuk Masjid Alhuriah, Arif akan bertandang ke bagian Kesra Kota Palu. Untuk melihat secara langsung apakah datanya sudah diinput di SIPD. Jika belum, ia akan mengawal hingga tuntas.

“Jika tidak diinput dalam sistim, tidak akan turun anggarannya. Makanya banyak orang mengatakan hanya dijanji terus, tapi tidak terealisasi. Padahal penginputan nya tidak dikawal. Olehnya, saya telusuri dahulu apakah ini sudah masuk dalam sistim atau belum. Saya akan mengawal hal ini,” tegasnya.**(FN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *