KAREBA SULTENG, PALU- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Bakat Kartika Andi Masse Palu, merupakan sebuah lembaga pendidikan berbasis swasta milik yayasan multi talenta Bunda Kartika Andi Masse.
Sekolah yang beralamat di Jalan Soeprapto Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (satu kawasan dengan STIMIK Bina Mulia Palu) tersebut, memiliki empat ruang kelas, perpustakaan, sanitasi guru, sanitasi siswa dan guru (tenaga pendidik) sebanyak 6 orang.
Sekolah Menengah Kejuruan Bina Bakat sebelumnya beberapa kali meraih penghargaan dibidang seni dan olahraga.
Sekolah kejuruan yang didirikan sejak tahun 2015 dan telah terakreditasi C pada tahun 2019 tersebut, kini redup. Hal itu bermula dengan penonaktifkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Kartika Andi Masse selaku Kepala Sekolah SMK Bina Bakat Palu kepada sejumlah media, Rabu (4/6/2025) di lantai IV SMK sangat prihatin dengan kondisi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
“Saya tidak ada masalah dengan pihak Dinas Pendidikan. Namun saya heran dan tidak mengerti mengapa Dapodik kami dinonaktifkan sejak tahun 2023,” ungkapnya.
Pada tahun 2018, infrastruktur SMK Bina Bakat mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Namun tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal pihaknya telah mengurus semua dokumen persyaratan.
Namun SMK Bina Bakat akhirnya mendapatkan bantuan dari pihak Metro TV untuk merehabilitasi bangunan yang rusak akibat gempa bumi.
Lebih jauh, Kartika membeberkan bahwa pada fase penyebaran corona tahun 2021, pihak Disdik provinsi melakukan dokumentasi di SMK Bina Bakti Palu. Sehingga disimpulkan bahwa tidak ada proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
“Waktu itu, datanglah mereka bafoto di sekolah. Dan mengatakan sekolah ini tidak memiliki murid. Bagaimana siswa mau belajar di kelas. Sementara waktu itu lagi ada corona dan semua sekolah se Indonesia tidak diperbolehkan untuk belajar tatap muka,” tandasnya.
Kemudian pada tahun 2022, siswa masih sempat mengikuti ujian yang diawasi oleh pihak SMK Swadaya Palu. Mirisnya, pada tahun 2023, menjadi titik akhir dari eksistensi SMK Bina Bakat Palu.
Kepada pemerintah saat ini, Kartika berharap bantuan terkait polemik yang dialami SMK Bina Bakti Palu. Utamanya terkait penonaktifkan Dapodik. Apalagi salah satu visi dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, adalah di dunia pendidikan (Berani Cerdas).
“Dengan kepemimpinan baru di Sulteng, kami berharap agar Dapodik SMK Bina Bakat Palu bisa diaktifkan kembali. Sehingga kami bisa menggali potensi anak bangsa melalui pembinaan bakat dibidang seni dan tari hingga internasional,” harapnya.
Ia tidak mempersoalkan jika SMK Bina Bakat tidak mendapatkan dana BOS. Intinya, pihaknya sangat berharap Dapodik bisa diaktifkan kembali. Sehingga SMK Bina Bakti bisa kembali merekrut siswa yang kurang mampu untuk pembinaan potensi bakat mereka.
“Dengan pemblokiran Dapodik, kami tidak bisa mengikuti ujian nasional dan penerimaan siswa baru. Kami juga sangat berharap bisa bermitra dengan dua belas Kabupaten untuk mengangkat seni budaya daerah,” ucap Kartika.**(FN)